Kamis, 05 Januari 2012

MAKANAN, GIZI DAN DEFESIENSI


MAKANAN, GIZI DAN DEFESIENSI

Menurut fungsinya di dalam tubuh, zat-zat makanan dibagi dalam tiga golongan, yakni:
a)    Zat makanan sebagai sumber kalori (tenaga), yakni karbohidrat, lemak, dan protein
b)    Zat makanan pembangun tubuh yakni protein
c)    Zat makanan sebagai pengatur kondisi tubuh agar tetap bugar (fit) yakni vitamin, mineral, dan air.

Kalori
v  Hasil  pengukuran kalori dari ketiga zat makanan adalah karbohidrat mengandung 4 kalori/gram, lemak mengandung 9 kalori/gram, dan protein mengandung 4 kalori/gram. Jadi kalau dalam suatu bahan sudah diketahuikadar zat-zat karbohidrat, lemak, dan proteinnya, kita dapat menghitung nilai kalori/bahan makanan tersebut. Sebagai contoh setiap 100 gram kacang tanah mengandung:
v  Karbohidrat     15 gram = 15 x 4 kal = 60 kal
v  Lemak               20 gram = 20 x 9 kal = 180 kal
v  Protein             35 gram = 35 x 4 kal = 140 kal
Dengan demikian setiap 100 gram kacang tanah akan memberikan sebanyak 380 kalori

Zat Makanan Pembangun Tubuh
Adalah zat gizi yang diperlukan untuk membangun jaringan-jaringan tubuh disebut zat pembangun yakni protein, garam-garam mineral dan air. Berdasarkan fungsinya protein, garam-garam mineral, dan air merupakan zat pembangun tubuh. Namun yang terpenting dari zat-zat makanan yang kita makan adalah protein. Hal ini karena protein sebagai pembangun sel-sel  yang utama. Sel-sel menyusun jaringan, dan jaringan-jaringan menyusun organ dan organ-organ menyusun sistem dalam tubuh.

Zat Makanan sebagai Pelindung dan Pengatur Tubuh
q  Vitamin dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni: kelompok vitamin yang larut dalam air dan larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E, K meliputi:
Ø  Vitamin A (aseroftol), berfungsi dalam proses penglihatan, dalam pertumbuhan badan, kesehatan kulit. Sumber utamanya adalah kuning telur, pepaya, wortel. Tomat, daun singkong, minyak ikan, mentega, susu, dan hati.
Ø  Vitamin D berperan dalam pertumbuhan pembentukan tulang dan gigi, mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam darah, meningkatkan penyerapan makanan dalam usus, mengatur pertukaran zat dalam darah dan tulang, terdapat dalam kulit sebagai provitamin D (ergosterol) diubah menjadi vitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet dari matahari. Sumber utamanya adalah: hati, ikan, susu, keju, kuning telur, mentega, singkong, dan kol hijau.
Ø  Vitamin E berpengaruh pada kemandulan baru yang etrbukti pada tikus, sedangkan pada manusia belum terbukti.. Vitamin ini membantu pembelahan sel dan mencegah pendarahan. Sumber utamanya kecambah, bayam, hati, ginjal, telur, susu, selada, apel, dan seledri.
Ø  Vitamin K diperlukan dalam proses pembekuan darah, membantu pembentukan protombin dalam hati, dibuat oleh bakteri (escherichia coli) dalam usus besar. Sumber utamanya adalah sayuran daun berwarna hijau, hati, minyak dan kacang.

Defesiensi/kekurangan gizi
Defesiensi kalori dan protein:
  1.   Kwashiokor atau kekurangan protein
  2.   Marasmus terjadi karena kelaparan
Defesiensi Vitamin:
1)     Penyakit akibat kekurangan vitamin A; kebutaan, kulit kasar, lelah, peradangan mata, gangguan jaringan epitel permukaan saluran pernapasan dan pencernaan.
2)    Kekurangan vitamin C; gusi berdarah, daya tahan tubuh lemah, mudah terserang pilek, kulit mudah mengelupas, lesu, kurang nafsu makan, cepat marah.
3)    Kekurangan vitamin D; pembentukan tulang tidak sempurna, kaki membentuk huruf X atau O
4)    Kekurangan vitamin B1: beri-beri, badan lemah, depresi
5)    Kekurangan vitamin B2: peradangan mulut, lidah, bibir, peradangan kulit, mata
6)    Kekurangan vitamin B3: hilang nafsu makan, gangguan pencernaan, kejang otot, gangguan saraf, radang pernafasan
7)    Kekurangan vitamin B6: anemia, radang kulit, depresi
8)    Kekurangan vitamin B7: anemia, sakit otot, radang kulit
9)    Kekurangan vitamin B11: anemia, radang lidah, diare, kegagalan pematangan eritrosit, lesu.
10)  Kekurangan vitamin B12: anemia, lelah, sakit bernafas, peradangan, dan degenerasi saraf.
11)   kekurangan vitamin D; pembentukan tulang tidak sempurna, kaki membentuk huruf X atau O
12)  Kekurangan vitamin E; sel-sel darah merah pecah, penimbunan lemak pada otot terutama pada bayi.
13)  Kekurangan vitamin K; pembekuan darah, penyembuhan luka lambat, pendarahan

Defesiensi akibat kekurangan mineral:
  1. Kekurangan natrium: gangguan jantung dan ginjal
  2. Kekurangan kalium: gangguan pernapasan dan denyut jantung, lemah otot
  3. Kekurangan kalsium: pembekuan darah lambat, tulang dan gigi rapuh, pertumbuhan lambat, kejang otot
  4. Kekurangn fosfor: tulang dan gigi rapuh, rakhitis, sakit tulang, lesu, hilang nafsu makan
  5. Kekurangan magnesium: gangguan mental, hilang kontrol otot, kerusakan jantung dan ginjal
  6. Kekurangan klor: gangguan pencernaan, lesu, merontokkan rambut
  7. Kekurangan zat besi: anemia, lesu, pusing, pucat pada kulit
  8. Kekurangan  yodium: defesiensi gondok, pada anak menimbulkan kemunduran fisik dan mental
  9. Kekurangan seng: penyembuhan luka lambat, pertumbuhan terhambat, kurang tajamnya indera pembau dan indera perasa, kerdil, anemia.

0 komentar:

Posting Komentar